Sabtu, 13 Maret 2010

PIDATO PERSUASIF


PIDATO PERSUASIF
Pidato persuasif dijukukan agar orang mempercayai sesuatu, melakukannya atau terbakar semangat adan antusiasmenya. Keyakinan dan tindakan semangat adalah bentuk reaksi yang diharapkan. Bila khalayak tidak mungkin dapat bertindak karena tidak ada kemampuan untuk itu, mereka diharapkan memiliki keyakinan saja tentang proposisi yang kita ajukan.
Teknik-teknik persuasif berdasarkan khalayaknya:

. Pidato Persuasif.
Beberapa teknik-teknik persuasif dilihat dari khalayaknya:
1. Ada khalayak tak sadar adanya masalah
Kita gunakan langkah-langkah sebagai berikut:
-Tahap perhatian. Khalayak dibangkitkan minatnya, dikemukakan fakta dan angka yang mengejutkan mereka. Misalnya: DKI Jakarta sampai saat ini (2006) dinyatakan masih belum bebas demam berdarah.
-Tahap kebutuhan. Sajikan sejumlah fakta, angka dan kutipan yang ditunjukkan untuk memperlihatkan, memang ada masalah. Sebutkan dengan khusus bagaimana situasi mempengaruhi ketentraman, kebahagiaan atau kesejahteraan pendengar. Misal: sejumlah fakta terungkapnya adanya pabrik-pabrik pembuatan Narkoba. Pihak kepolisian langsung menutup pabrik itu dan orang-orang terlibat segera ditahan untuk diminta penjelasan.
- Tahap pemuasan, visualisasi dan tindakan. Dalam pengembangan tahap-tahap itu, gunakanlah kesempatan yang ada untuk memperkenalkan bahan-bahan lebih faktual, buat menegaskan masalah, sebutkan kembali selagi membuat ikhtisar akhir dan mengimbau mereka untuk meyakini dan bertindak.
2. Khalayak apatis (masa bodoh)
Berbeda dengan yang tidak sadar adanya masalah, namun mereka tahu masalahnya, tetapi mereka tak peduli, karena merasa bukan urusannya. Pembicara harus meyakinkan mereka bahwa masalah yang mereka tahu, akan mempengaruhi mereka, misal pentingnya memperhatikan kebersihan lingkungan. Lakukan secara bertahap:
-Tahap perhatian. Singkirkan sikap yang apatis dengan menyentuh beberapa hal yang berkaitan dengan kepentingan pendengar. Misal, kalau kebersihan lingkungan tidak diperhatikan akan menimbul-kan berbagai penyakit Gunakan ungkapan-ungkapan hidup untuk menundukkan bagaimana, kesehatan, kebahagiaan, ketenteraman, kesempatan maju


-Tahap kebutuhan Apabila sudah timbul perhatian lanjutkan dengan pertanyaan, bagaimana masalah tersebut mempengaruhi setiap orang yang hadir? Usahakan masalah dengan menunjukkan: (1) efek secara langsung atau segera terhadap mereka; (2). efeknya pada keluarga,
sahabat, kepentingan bisnis, atau kelompok sosial profesional mereka; (3) kemungkinan efek masa depan bagi anak-anak mereka. Dalam menunjukkan efek itu, gunakanlah bukti-bukti yang sekuat mungkin. Misal, Pemda DKI Jakarta dalam mengatasi sampah, menganjurkan setiap RT memiliki alat penghancur sampah akan menjadi kompos. Akibatnya warga tidak memerlukan biaya untuk mengangkut sampah rumah tangga, kompos menjadi pupuk, nilai ekonominya kompos bisa dijual, sampah di DKI seperti pengumpulan daun-daunan dari pohon salah satu bahan kompos juga bisa menjadi mata pencaharian (2006).
- Tahap pemuasan. Tahap ini ditunjukkan terus menerus bahwa sikap apatis dalam masalah ini tidak dapat dibenarkan.
- Tahap visualisasi dan tindakan. Dalam visualisasi keuntungan akan diperoleh khalayak. Sementara itu berdasarlan visualisasi, meminta kepada mereka untuk mempelajari masalah itu atau untuk mempelajari masalah itu atau untuk bertindak mengatasinya. Masalah sampah Pemda DKI bekerjasama dengan BPPT (Badan Pengembangan Penerapan Tekhnologi) yang memberikan penyuluhan sampah menjadi kompos (2006)

3. Khalayak yang tertarik tetapi ragu.
Sebagian khalayak tahu dan sadar adanya masalah, tetapi mereka belum mengambil keputusan karena masih meragukan keyakinan yang akan diikuti atau tindakan yang akan dijalankan. Contoh tadi, masalah sampah yang dapat diolah menjadi kompos / pupuk non kimia. Untuk meyakinkan khalayak maka gunakan tahap-tahap sebagai berikut:
-Tahap perhatian. Pusatkan perhatian pada hal yang fokus saja.
- Tahap kebutuhan. Tinjaulah secara singkat latar-belakang timbulnya masalah, dapat membantu pen-dengar memahami situasi secara lebih jelas. Buatlah kriteria atau pedoman yang harus dipenuhi dalam meng-ambil keputusan yang tepat.
-Tahap pemuasan. Pidato disini dianggap penting, kemungkinan lebih panjang. Namun tunjukkan secara ringkas rencana tindakan yang harus dilakukan, definisikan istilah-istilah yang kabur agar tidak menimbulkan berbagai penafsiran. Kemudian tunjukkan usulan Anda yang dapat diterima dibandingkan dengan alternatif-alternatif lainnya. Perkuat setiap pernyataan dengan sejumlah fakta, angka dan contoh.
-Tahap visualisasi. Proyeksikan khalayak ke masa depan dengan melukiskan gambaran realitas dari kondisi-kondisi yang dikehendaki, bila orang menerima usulan kita atau mendukungnya atau kerugian besar akan terjadi bila menolaknya.
-Tahap tindakan. Buatlah ikhtisar singkat dari argumen-argumen penting dan imbauan yang dikemukakan pada pembicaraan sebelumnya.

4. Khalayak yang bermusuhan.
Adakalanya khalayak sadar bahwa masalah yang harus diatasi, tetapi mereka menentang usulan yang diajukan. Pertentangan bisa terjadi karena takut akan akibat yang tidak dikehendaki atau lebih menyukai alternatif lain daripada yang ditawarkan. Bila tujuan mengatasi keberatan yang diajukan khalayak, dan kita mengupayakan agar khalayak menerima gagasan yang diajukan. Ikutilah urut-urutan sebagai berikut:
- Tahap perhatian. Khalayak tidak menyenangi usulan Anda, jalinlah persahabatan dengan khalayak, usahakan mengalah pada segi-segi tertentu dari pandangan pendengar .Carilah kesamaan, dengan menegaskan pokok-pokok yang disepakati, perkecil perbedaan. Usahakan agar mereka merasa bahwa secara tulus ingin mencapai hasil yang juga mereka inginkan.
- Tahap kebutuhan. Kembangkan tahap ini seperti menghadapi khalayak yang masih ragu
- Tahap visualisasi dan tindakan. Pendengar sudah pada posisi tertarik walau ada yang masih ragu. Pengembangan pidato banyak memberi tekanan pada visualisasi atau keuntungan-keuntungan.

Pencitraan
Citra (image) itu gambaran yang dihasilkan kesan mental. Citraan (imagery) adalah bayangan visual yang hadir lantaran ada sesuatu yang menyentuh saklar memory untuk mengaitkannya pada sesuatu yang lain. Sebuah kata, simbol, atau benda tertentu yang merangsang memori membayangkan atau memvisualisasikan atau peristiwa, yang termasuk kategori pencitraan. Ia dihadirkan memory yang didalamnya bersemayam berbagai pengalaman. Maka, ketika kata atau simbol itu menceritakan sesuatu, memory seketika menghidupkannya sesuai dengan pengalaman masa lalu dan pengenalan pada sesuatu.

3 komentar: